Ifah Nur Faizah merupakan salah satu mahasiswi S1 Pendidikan Akuntansi, Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Angkatan 2019 bersama keempat rekannya dari Fakultas Ilmu Sosial, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Sastra berhasil lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2022. Berkaca pada maraknya kekerasan seksual beberapa tahun terakhir, membuat Ifah berpikir bagaimana mengantisipasi kekerasan seksual di masa depan.
Dibimbing Dra. Sri Untari, M.Si. dengan diketuai oleh Ainiyatul Febri Mahiyah, mahasiswi S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Angkatan 2020, Ifah dan tim mengajukan proposal dalam seleksi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di tingkat fakultas. Proposal dengan skema PKM-Kewirausahaan berjudul “Bogi Books: Inovasi Buku Cerita Bergambar Berbasis Linguistik dan Auditori untuk Anak Pendidikan Dasar sebagai Antisipasi Sexual Harassment” akhirnya dapat lolos ke tingkat universitas hingga memperoleh pendanaan PKM 2022.
“Awalnya ngajak Ainiyatul buat mengajukan proposal PKM sekaligus jadi ketua timnya karena aku merasa belum mampu juga untuk terjun ke topik Sexual Harassment dan dia mau. Lalu kita cari ide dan menemukan tentang kekerasan seksual yang tengah marak beberapa tahun terakhir. Jadi, kita menggagas sebuah solusi sebagai antisipasi kekerasan seksual di masa depan,” jelas Ifah.
Sebuah solusi berupa buku cerita bergambar sebagai media edukasi seksual kepada anak usia 7 hingga 12 tahun tentu memerlukan banyak persiapan. Seperti persiapan pembuatan dan penggambaran cerita, serta penyesuaian media kepada anak-anak. Untuk memaksimalkan ide dan usaha, selain berupa buku cerita bergambar, buku berbasis digital juga digagas oleh Ainiyatul dan tim. Sehingga, diperlukan adanya kolaborasi untuk membangun dan merealisasikan solusi tersebut.
“Ada teman dari psikologi, Arya Firdhana bertugas menyesuaikan media edukasi seksual kepada anak dari aspek psikologinya. Penggambaran cerita ada Nevana Katyusa dari DKV dan untuk membuat website buku digital itu ada teman Ainiyatul dari prodi PPKN yaitu Wewenda Cahya,” ungkap mahasiswi berhijab yang kerap disapa Ifah tersebut.
“Jadilah kita kolaborasi berlima untuk mewujudkan solusi yang kita gagas bareng-bareng itu,” lanjut Ainiyatul.
Terlepas dari pembagian tugas di antara anggota tim, tentu ada kendala dan kesulitan dalam proses penyusunan proposal hingga persiapan pembuatan buku cerita bergambar maupun buku digital. Seperti kesulitan saat koordinasi yang membutuhkan banyak waktu serta pembuatan produk yang seringkali revisi bahkan salah cetak.
“Saat koordinasi itu butuh banyak waktu, apalagi kalau sama-sama lagi sibuk jadi harus saling ngerti. Kendalanya mungkin sering revisi bahkan salah cetak juga. Saling support dan bantu handle tugas biar tidak terbengkalai,” pungkas Ifah.
Sulastri, S.Pd., M.SA. selaku Koordinator Program Studi S1 Pendidikan Akuntansi tentu sangat mengapresiasi keikutsertaan mahasiswanya dalam kegiatan tingkat Nasional yang bergengsi ini. Terlebih kolaborasi antar beberapa fakultas ini tentu akan memberikan pengalaman yang mungkin tidak didapatkan di kelas saat perkuliahan. Harapan untuk kedepannya, kegiatan ini bisa jadi wadah bagi mahasiswa Departemen Akuntansi untuk berkembang.
“Tentu ini sangat membanggakan bagi Departemen Akuntansi khususnya. Kolaborasi beberapa fakultas akan memberikan pengalaman besar yang tidak didapatkan hanya dengan duduk di kelas. Semoga diberikan kelancaran dalam proses pembuatan buku ceritanya dan dengan pengalaman ini sebagai anggota bisa membuat Ifah lebih percaya diri menjadi ketua pengusul PKM tahun depan,” ungkap dosen berkacamata yang kerap disapa Bu Lastri tersebut.
(Tim Asisten Kreatif Departemen Akuntasi, 2022)