Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Malang (UM) Mengadakan Webinar Pembinaan Mental Kebangsaan dengan Mengambil Tema “Menciptakan dan Memelihara Jiwa Pancasila bagi Mahasiswa”. Pada Hari Sabtu, 10 September 2022 dengan menghadirkan pemateri yang ahli dibidangnya dan merupakan Guru Besar Universitas Negeri Malang yaitu Prof. Dr. Hariyono, M. Pd dengan membawakan materi Pancasila Basis Persatuan dan Kemajuan Bangsa: Landasan Membangun Wawasan Kebangsaan.
Webinar mental kebangsaan ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) 16 yaitu menjalankan perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh. SDGs 16 mempunyai target yaitu mendukung perangkat hukum di tingkat nasional dan internasional dan akses keadilan yang sama untuk semua. Pancasila adalah pandangan hidup bangsa, memiliki fungsi utama sebagai dasar negara Indonesia. Pemahaman Pancasila perlu didasarkan pada data dan sumber sejarah yang utuh agar tidak bersifat regimentatif. Selain itu, tata kelola negara dan pemerintahan, regulasi dan kebijakan negara harus dikembalikan pada nilai-nilai Pancasila. Sebagai seorang mahasiswa sudah seharusnya ikut andil dalam memperteguh penanaman nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai salah satu upaya dalam membangun perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh melalui pembentukan sikap mahasiswa dalam menerapkan pancasila.
Acara webinar Pembinaan Mental Kebangsaan dihadiri oleh Mahasiswa Akuntansi FEB UM melalui Zoom Meeting (online), dimana berlangsung dari Pukul 07.30 WIB hingga selesai. Acara tersebut dipandu oleh moderator luar biasa yakni Bapak Rizky Firmansyah, S.E., M.S.A, selaku dosen akuntansi di Universitas Negeri Malang sekaligus pendiri ikatan cendekiawan muda akuntansi. Pada sesi materi pertama Prof. Dr. Hariyono, M. Pd selaku pembicara pertama membawakan materi terkait tantangan aktualisasi Pancasila mencakup pemahaman pancasila masih lemah, pelembagaan nilai-nilai Pancasila belum maksimal, dan kurang menghargai kebhinekaan. Upaya menjaga dan menguatkan nilai-nilai Pancasila tersebut dapat dilakukan dengan tiga hal yaitu melalui pendekatan budaya, internalisasi di semua level pendidikan, dan penegakan hukum terhadap hal-hal yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.
Pada sesi selanjutnya dilakukan tanya jawab oleh peserta webinar, seluruh peserta berperan aktif mengikuti kegiatan tersebut, banyak dari mereka yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan terhadap materi yang disampaikan. Tidak hanya pertanyan melainkan mereka juga memberikan pesan dan kesan mengenai kegiatan seminar pembinaan mental kebangsaan. Salah satu pesan dan kesan yang disampaikan oleh peserta seminar adalah “Pancasila adalah ideologi yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, generasi muda dapat menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam memecahkan masalah-masalah pembangunan Bangsa dan Negara sesuai perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Republik Indonesia.
Berdasarkan pemaparan dari peserta seminar dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dapat dijadikan pedoman dan menjadi motivasi dalam setiap sikap, tingkah laku dan perbuatan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara guna mencapai tujuan nasional. Penyelenggaraan webinar pembinaan mental kebangsaan ini menjadi wujud nyata bahwa kita sebagai mahasiswa harus memahami bahwa Pancasila sebagai dasar negara digunakan sebagai acuan untuk mengatur pemerintahan negara dan penyelenggaraannya. Dalam hal ini peran mahasiswa sebagai agent of change diharapkan mampu menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, memahami pentingnya toleransi, dan penguasaan IPTEK guna menghadapi adanya tantangan eksternal.
Sampai dipenghujung acara webinar kebangsaan yang digelar oleh Departemen Akuntansi FEB UM. Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mensukseskan acara ini. Sampai jumpa di acara webinar berikutnya.