Dorong Kualitas Pendidikan: Mahasiswa Asistensi Mengajar UM Laksanakan Sosialisasi KIP Kuliah Merdeka Tahun 2023 SMK PGRI 2 Malang sebagai bentuk dukungan SDGS No. 4

Published: 3 June, 2023

Pendidikan merupakan sebuah proses berkelanjutan dan dianggap pula sebagai suatu usaha untuk menumbuhkembangkan potensi individu dalam menghadapi tantangan maupun perubahan ke depan (Wiguna & Alimin, 2021). Melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi merupakan sebuah proses atau cara untuk meningkatkan kemampuan dari seorang individu (Mutimmah et al., 2022). Melanjutkan studi ke perguruan tinggi tentunya berawal dari minat dan kebutuhan individu dalam menumbuhkembangkan kapabilitas dan ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Adanya ketertarikan inilah yang nantinya akan mendorong mereka untuk berusaha memotivasi diri melanjutkan studi hingga ke perguruan tinggi (Mujiwati et al., 2021).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2022), Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi di Indonesia hanya 39,37% yang mana pemenuhan pendidikan di perguruan tinggi belum mencapai sepertiga dari populasi usia aktif yaitu 19–23 tahun. Tak hanya itu, capaian APK pendidikan tinggi di Indonesia masih tertinggal dengan negara tetangga Malaysia 50% dan Singapura 78%. Pemerintah secara terus menerus berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia serta membuat sebuah skema program beasiswa guna membantu para individu yang berminat studi lanjut nemun memiliki keterbatasan dalam segi ekonomi (Amalia, 2022). Skema tersebut diantaranya beasiswa Bidikmisi yang kemudian berubah menjadi Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) dan juga beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) yang dikelola langsung oleh Kementerian Keuangan.

Permasalahan yang ditemukan di SMK PGRI 2 Malang adalah sebagian besar siswa kurang tertarik untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi akibat keterbatasan dalam segi ekonomi karena pemikiran siswa dan orang tua yang masih mengganggap bahwa biaya masuk perguruan tinggi mahal, minimnya akses untuk mendapatkan informasi tentang program beasiswa, manfaat dan tujuan melanjutkan ke perguruan tinggi, serta informasi sebelum, ketika dan setelah selesai melaksakan pendidikan di perguruan tinggi.

Oleh karena itu, mahasiswa Asistensi Mengajar Universitas Negeri Malang menggelar kegiatan Sosialisasi KIP Kuliah Merdeka tahun 2023 di SMK PGRI 2 Malang. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan motivasi dan pengenalan KIP kuliah kepada siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Program KIP Kuliah juga bertujuan untuk  membebaskan akses pendidikan tinggi bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia yang berprestasi namun kurang mampu secara finansial. Selain itu program ini juga dapat mendukung tujuan keempat dari Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu kualitas pendidikan.

Kegiatan ini di gelar selama 2 hari yaitu pada tanggal 20 — 21 Maret 2023 dan dihadiri oleh seluruh siswa kelas XII dari 5 jurusan. Pada hari pertama kegiatan sosialisasi dilaksanakan dengan penyampaian materi yang diisi oleh kak Dwi Ayu Shofiana yang merupakan Koordinator Divisi Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa (Advokesma) Forum Mahasiswa Bidikmisi dan KIP Kuliah Universitas Negeri Malang.

Penyampaian materi yang disampaikan berupa pemahaman terkait perbedaan mendasar antara Bidikmisi dan KIP Kuliah yang tentunya dapat menjawab pertanyaan para siswa perihal latar belakang perubahan nama dari Bidikmisi ke KIP Kuliah. Tidak hanya itu kegiatan sosialisasi juga menjelaskan skema dan timeline penerimaan mahasiswa baru baik jalur SNBP maupun SNBT. Di samping itu pemateri juga merasa sangat senang saat berbagi ilmu dengan para siswa di SMK PGRI 2 Malang.

“Saya sangat senang bisa berbagi pengalaman dengan adik-adik calon mahasiswa baru, harapannya mereka bisa termotivasi untuk lanjutkan studi ke perguruan tinggi,” ucap Dwi Ayu Shofiana.

Pada hari kedua kegiatan sosialisasi diisi dengan pendampingan kepada siswa untuk melakukan pendaftaran KIP Kuliah Merdeka tahun 2023. Pelaksanaan pendampingan ini dilakukan oleh mahasiswa Asistensi Mengajar yang berjumlah 14 orang. Dengan diadakannya pelaksanaan sosialisasi tersebut, para siswa tidak hanya memperoleh manfaat berupa pengetahuan dan informasi seputar kebidikmisian dan KIP Kuliah melainkan juga rasa percaya diri untuk tetap menuntut ilmu sampai ke jenjang perkuliahan walaupun memiliki keterbatasan ekonomi.

Find More

Categories

Follow Us