Program Asistensi Mengajar yang dipimpin oleh mahasiswa Universitas Negeri Malang di SMKN 2 Blitar menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam bidang pendidikan berkualitas (SDG 4). Program ini dirancang untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menghadirkan mahasiswa sebagai pengajar tambahan, yang tidak hanya membawa metode dan perspektif baru, tetapi juga mengembangkan kompetensi mereka sendiri. Dengan mengintegrasikan teknologi dan metode interaktif dalam proses pembelajaran, program ini berhasil menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan inovatif, sesuai dengan SDG 11 tentang Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan. Selain itu, upaya kolaboratif ini juga mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan kritis dan kreatif, yang akan membantu mereka dalam menghadapi tantangan di era digital dan mempersiapkan diri untuk berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan (SDG 8). Tak hanya berfokus pada peningkatan kompetensi akademik, program ini juga mencakup berbagai kegiatan non-akademik yang memperkuat pemahaman mahasiswa tentang dinamika sekolah dan kebutuhan siswa. Dengan terlibat dalam berbagai aktivitas seperti manajemen perpustakaan dan administrasi sekolah, mahasiswa tidak hanya belajar mengelola aspek praktis dari dunia pendidikan, tetapi juga membantu dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih tertib dan teratur, yang mendukung SDG 16 tentang Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh. Selain itu, inisiatif ini berperan penting dalam mengurangi ketidaksetaraan pendidikan (SDG 10) dengan menyediakan akses yang lebih merata terhadap pendidikan berkualitas, serta mendukung SDG 12 tentang Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab melalui integrasi teknologi dan metode pembelajaran digital. Kegiatan lain yang dilakukan yaitu talkshow kewirausahaan bagi siswa, untuk membantu tercapainya SDGs 1, yaitu tanpa kemiskinan. Melalui kolaborasi yang solid antara mahasiswa, guru, dan institusi pendidikan, program ini diharapkan menjadi model inspiratif bagi upaya pendidikan berkelanjutan di Indonesia.
