Prasetiyo, Yohanes Bosco Janwar. 2016. Pengaruh Financial Distress, Strategi Emisi
Saham, dan Debt Default Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern
(Studi Kasus pada Perusahaan Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2009-2011). Skripsi, Jurusan Akuntansi, Fakultas
Ekonomi, Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Dr. Eka Ananta
Sidharta, S.E., M.M., C.A., (2) Dr. Hj. Endang Sri Andayani, S.E., M.Si., Ak.
Kata Kunci : Financial Distress, Strategi Emisi Saham, Debt Default, Opini Audit
Going Concern
Auditor mempunyai peranan penting dalam menjembatani antara kepentingan
investor sebagai pengguna laporan keuangan dan perusahaan sebagai penyedia
laporan keuangan. Data perusahaan akan lebih mudah dipercaya oleh investor dan
pemakai laporan keuangan apabila laporan keuangan tersebut menggambarkan
kinerja dan kondisi perusahaan telah mendapatkan pernyataan wajar dari auditor.
Pernyataan auditor tersebut diungkapkan melalui opini audit. Auditor bertanggung
jawab untuk menilai apakah terdapat kesangsian besar terhadap kemampuan
perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam periode waktu
tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan audit. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pemberian opini audit going concern berdasarkan penelitian adalah
financial distress, strategi emisi saham, dan debt defaut.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh financial distress, strategi
emisi saham, dan debt default terhadap penerimaan opini audit going concern.
Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan consumer goods yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia selama periode 2009-2011. Jumlah perusahaan consumer goods
yang dijadikan sampel adalah 28 perusahaan dengan pengamatan selama 3 tahun.
Berdasarkan metode purposive sampling, total sampel penelitian adalah 84 laporan .
keuangan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel financial distress dan strategi
emisi saham tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going
concern, sedangkan variabel debt default berpengaruh signifikan terhadap
penerimaan opini audit going concern. Nilai Nagelkerke R Square adalah sebesar
0,780 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel
independen adalah sebesar 78%. Hal ini mengindikasikan bahwa 78% variasi dari
variabel financial distress, strategi emisi saham, dan debt default mampu
menerangkan penerimaan opini audit going concern.