Mustakim, 2017. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Etika Profesi antara Model Pembelajaran Inquiry dengan Model Pembelajarn Konvensional Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Pamekasan. Skripsi Jurusan Akuntansi, Program Sudi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Dr. Cipto Wardoyo, SE, M.Pd, M. Si. Ak. CA.
Kata Kunci : Inquiry, konvensioanl, hasil Belajar, Etika Profesi.
Pendidikan merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia yang secara formal dilaksanakan disekolah dan kegiatannyaberkaitan dengan proses pembelajaran yang berpusat pada guru maupun siswa. pada saat pelaksaan pembelajaran dalam kelas terdapat berbagai permasalahan. Sesuai dengan hasil pengamatan awal, guru lebih cenderung menggunanakan metode ceramah daripada metode lainnya. Inquiry merupakan model yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa pada mata pelajaran etika profesi pada kelas X Ak1 dan Ak2 Akuntansi di SMK Negeri 1 Pamekasan. Penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain penelitian yang digunakan adalah Nonrandomized Prettest-Posttest Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X Ak1 dan Ak2, dengan jumlah total sebanyak 45 siswa. Teknik sampling yang digunakan yakni Purposive sampling dengan menunjuk langsung kelas yang digunakan penelitian. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan berupa soal pretest dan posttest dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 20 item. Teknik analisis data untuk menguji hipotesis penelitian ini menggunakan uji t, untuk membandingkan nilai rata-rata pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, diketahui bahwa ada perbedaan yang signifikan antara gain score kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil rata-rata gain score kelas eksperimen adalah 19.09. Kemudian hasil rata-rata gain score kelas kontrol adalah 13.70. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa model pembelajaran inquiry dapat meningkatkan hasil belajar siswa, denga t-hitung 2.140 > t-tabel 2.079. Dari data tersebut dapat dikatakan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih baik atau tinggi dibandingkan rata-rata hasil belajar kelas kontrol, sehingga dapat dikatakan bahwa model pembelajaran inquiry lebih efektif meningkatkan hasil belajar siswa.