Masalah kulkas kotor seringkali menjadi persoalan yang masih diabaikan. Padahal, kulkas merupakan peralatan dapur fundamental yang digunakan untuk melindungi bahan makanan supaya tetap terjaga kesegarannya. Bahkan, sebagian masyarakat belum memperhatikan kualitas dan kuantitas makanan yang disimpan di dalam kulkas. Hal tersebut dapat mendorong terjadinya foodborne diseases (penyakit bawaan makanan) yang timbul akibat adanya kontaminasi silang bakteri berbahaya pada makanan. Kondisi ini dapat terjadi dikarenakan adanya bakteri patogen di dalam kulkas yang kotor sehingga dapat mengkontaminasi makanan, salah satunya yakni bakteri Escherichia coli.
Meninjau kondisi tersebut, mahasiswa Universitas Negeri Malang menginovasikan sebuah produk pembersih kulkas dengan teknologi probiotik kombucha dan ekstrak herbal sebagai upaya mencegah terjadinya foodborne diseases. Produk ini diberi nama “SWIPPER”, yang diinovasikan oleh Fika Hikmatin Aliyah (S1 Pendidikan Akuntansi), Gina Oktavia (S1 Pendidikan Akuntansi), Li’izza Amelia Wahda (S1 Biologi), Helena Qanita ((S1 Pendidikan Kimia), dan Dzurotun Nadzifah (S1 Pendidikan Akuntansi) dengan dosen pendamping Hanjar Ikrima Nanda, S.Pd., M. Akun.
Pembersih kulkas SWIPPER adalah produk pembersih organik yang bisa diaplikasikan langsung tanpa bilas untuk membersihkan secara deep cleaning dan menghilangkan bau tidak sedap, namun aman untuk kulit serta tidak merusak permukaan kulkas. Inovasi ini merupakan bentuk implementasi dari Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) yang meraih pendanaan dari Kemendibutristek-Dikti RI pada tahun 2024. Selain itu, inovasi ini menjadi terobosan baru dengan mengintegrasikan tujuan Pembangunan Berkelanjutann (SDGs) ke-3 (kehidupan sehat dan sejahtera) serta 12 (konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab).
Tujuan SDGs ke-3 terkait kehidupan sehat jaddan sejahtera, menekankan pentingnya untuk memastikan kehidupan sehat dan meningkatkan kesejahteraan bagi semua usia. Melalui upaya menghasilkan inovasi produk yang ditujukan untuk membantu masyarakat menjaga kesehatan dengan mencegah terjadinya peningkatan kasus foodborne diseases. Lebih dari sekedar inovasi, tim juga turut mengedukasi masyarakat untuk mulai memperhatikan kebersihan dan menerapkan hidup sehat melalui sosial media salah satunya Instagram (@swipper_cleaner) untuk meningkatkan angka kehidupan sehat di Indonesia. Dengan ini, SWIPPER tidak hanya berfokus membersihkan kulkas saja tetapi berperan mencegah peningkatan kasus foodborne diseases, mendukung, dan membantu masyarakat menerapkan hidup sehat.
Di sisi lain, pada tujuan SDGs ke-12 yang menekankan pada pentingnya untuk memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan. Melalui penerapan tujuan tersebut, SWIPPER diinovasikan dengan memanfaatkan bahan organik dan ramah lingkungan serta melalui tahapan proses yang berkelanjutan. Diformulasikan dengan teknologi probiotik dari kombucha yang mampu mengefektifkan kinerja pembersih. Selain itu, juga mengandung beragam bahan herbal seperti daun kemangi, daun jeruk purut, daun pandan wangi, dan cengkeh sebagai antibakteri alami serta penetralisir bau tidak sedap yang aman (tidak beracun). Mempertimbangkan upaya meminimalkan limbah, produk dikemas dengan kemasan yang mudah didaur ulang. Berdasarkan hal tersebut, SWIPPER tidak hanya sebatas produk inovasi melainkan sebagai bukti bentuk komitmen mahasiswa dalam mendukung kesehatan masyarakat dan lingkungan. Melalui 3 langkah sederhana (Shake, Spray, dan Swipe) harapannya dapat mempermudah masyarakat dalam membersihkan kulkas. SWIPPER dengan tagline “Clean More and Healthy Together”, membawa harapan besar supaya masyarakat dapat lebih peduli terhadap kebersihan untuk bersama-sama hidup sehat dan melindungi orang di sekitarnya.