Living Bricks, Inovasi Batu Bata Ajaib sebagai Solusi Praktis Media Tanam Vertikal Garden Ciptaan 5 Mahasiswa Universitas Negeri Malang dalam mendukung SDGs 12

Published: 21 October, 2023

Area urban kini menghadapi masalah yang serius seperti degradasi lingkungan, kualitas udara yang memburuk, dan minimnya ruang terbuka hijau. Bentuk upaya untuk mengentasi permasalahan ini, konsep vertical garden muncul sebagai solusi yang menarik.

Berkaca dari permasalahan tersebut, lima mahasiswa Universitas Negeri Malang dengan Dimas Abdillah sebagai ketua tim berhasil menciptakan inovasi baru berupa batu bata berbahan miselium jamur yang berfungsi sebagai media tanam vertikal garden dengan nama Living Bricks.

“Produk Living Bricks berawal dari keperihatinan saya terhadap peningkatan emisi karbon serta minimnya lahan terbuka hijau di urban area.” ucap Dimas Abdillah selaku ketua tim PKM Kewirausahaan ini

Plastik sebagai bahan pot yang digunakan vertical garden pada umumnya sangat berbahaya bagi lingkungan karena proses degradasinya yang memakan waktu puluhan hingga ratusan tahun. Hal ini sangat bertentangan dengan SDGs poin 12 tentang Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab. Belum lagi kandungan mikroplastiknya yang mampu mengkontaminasi tubuh manusia. Dampak buruknya yakni berpotensi menjadi racun bagi saluran pernafasan, pencernaan, serta sistem imun.

“Urgensi tersebutlah yang mendorong kami untuk menciptakan inovasi vertical garden yang lebih ramah lingkungan, sehingga mampu mengurangi emisi karbon (SDGs 13),mengatasi degradasi lahan hijau di urban area (SDGs 15), serta meminimalisir penggunaan plastik yang berpotensi mencemari lingkungan (SDGs 12)” kata Dimas Abdillah

Fakta-fakta tersebut melatarbelakangi terciptanya Living Bricks hadir sebagai produk vertical garden pertama yang ramah lingkungan. Living Bricks memiliki kandungan unsur hara yang mampu meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman, yakni N, P, K, C-Organik, dan lain-lain.

Kandungan unsur hara tersebut menjadi nilai unggul Living Bricks dibandingkan produk kompetitor, mengingat produk kompetitior masih menggunakan rangka besi atau plastik yang sulit terurai oleh lingkungan serta masih membutuhkan unsur hara tambahan untuk merawat tanamannya.

Unsur hara pada Living Bricks tercipta dari komponen organik berupa miselium jamur dan cocopeat. Living Bricks juga memanfaatkan limbah ampas kopi sebagai komposisinya sehingga tidak hanya menyuplai nutrien pada tanaman namun juga menciptakan efek relaksasi melalui aroma kafeinnya.

Saat ini produk Livng Bricks tenal hadir melalui berbagai media sosial seperti instagram @livingbrick.id, facebook livingbrick.id, tiktok @livning bricks dan website resmi. Selain itu, Living Bricks juga telah tersedia di Shopee, Tokopedia, dan Lazada.

Tim mahasiswa pembuat produk Living Bricks ini adalah Dimas Abdilah, Mariatul Kiftiyah, Siti Fadilatul Rahmadani, Achmad Jalaluddin dan Ulfa Rahmawati.

Find More

Categories

Follow Us

Related Content